Sekolah Budaya - Kine Klub - Serambi Nusantara - Lego Lego - Pustaka Budaya - Cafe Nusantara

Selasa, 11 Januari 2011

Wartawan Dianiaya

Selasa, 11 Januari 2011 | 10:20 WITA

AMUK massa akibat situasi politik di Sungguminasa, Gowa, Senin (10/1) sejak pagi hingga siang melukai wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi.
Edi dipukul saat berada di depan Rumah Jabatan Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo,  di Jl Masjid Raya. Wajah Edi lebam di dekat mata sebelah kiri. "Saya baru mau buka tas dan ambil kartu identitas, tiba-tiba langsung dipegang dari belakang dan dipukuli," tutur Edi.
Edi meliput bentrok antara massa pendukung Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo dan mantan calon Bupati Gowa Maddusila Idjo yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Rakyat Gowa (ARG).
Edi tak tahu siapa yang memukulnya. Tapi dia mengaku bisa mengenali jika di antara massa yang berjumlah sekitar 30-an itu ditunjukkan kepadanya.
Rumah jabatan Bupati Gowa dan kantor bupati berada di Jl Masjid Raya. Jarak rumah jabatan sekitar 300 meter sebelah selatan Kantor Bupati Gowa, pusaran bentrok.
Saat Edi melintas, ruas jalan di depan rumah jabatan sepi. Ketegangan antarmassa membuat  polisi mengalihkan arus lalu lintas, termasuk di ruas jalan utama di Sungguminasa itu.
Sebelumnya, sekitar pukul 10.30 wita, Edi meliput di Polsek Manggala, Makassar, di Jl Lasuloro Raya, Manggala, Makassar.
Namun dia kemudian ditugaskan untuk meliput bentrok massa di Kantor Bupati Gowa. Dia pun bergegas ke Sungguminasa, melalui dari arah kampung Pallantikang, Jl Syekh Yusuf,  Gowa,
Sekitar pukul 11.45 wita, Edi melintas tepat di depan rumah  jabatan bupati. Karena melihat sekelompok massa di depan pintu gerbang, dia memperlambat kendaraan. "Saya cuma sendiri. Hanya kelompok massa di depan rujab yang ada di sana," katanya, menggambarkan kondisi saat itu.
Usai kejadian, dia masih sempat bergabung  dengan wartawan lainnya untuk meliput bentrok di kantor bupati. Dia langsung melapor ke koordinator liputan di kantornya, di Jl Cendrawasih, Makassar.
Sekitar pukul 15.00 wita, Edi melaporkan kronologis kasus pemukulan dirinya kepada petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Dg Tunru, No 58  Sungguminasa.
Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Dahlan Dahi, mengecam tindakan orang-orang yang menganiaya Edi tersebut. Menurutnya, polisi harus mengusut tuntas tersebut dengan menangkap pelaku penganiayaan.
"Siapa pun yang terlibat. Ini bukan hanya hanya ancaman bagi wartawan kami tapi sudah menjadi ancaman bagi profesi jurnalis. Pengusutan kasus ini harus jalan terus," tegas Dahlan.
Kecaman Jurnalis
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Ana Rusli melalui Ketua Divisi Advokasi AJI Makassar, Abdul Haris Suhud, mengecam kekerasan terhadap wartawan ini.
Dia mengatakan pihaknya masih menunggu laporan resmi dari Edi dan Tribun untuk mendindaklanjuti laporan. Dia juga berjanji akan mengajak solidaritas wartawan di Makassar.
Secara terpisah, Koordinator Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berkespresi Makassar Upi Asmaradhana juga datang langsung menemu Edi sudah diperiksa di Mapolres Gowa.  "Kita akan meminta polisi mengusut tuntas dan mencari  pelakunya, ini mengancam profesi kami," katanya.
Sekjen Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi dari Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI), Jumadi Mappanganro, menyebut, ini adalah kekerasan pertama bagi jurnamlis di awal tahun 2011 di Sulsel.
Pemukulan Lain
Di SPK Mapolres Gowa, empat warga Gowa juga sejak siang sudah melaporkan kasus pemukulan dari kelompok massa lain, dari sejumlah lokasi bentrok berbeda.
Sedangkan lima warga lainnya, juga ditangkap membawa senjata tajam, tombak, parang dan badik digelandang ke Mapolda Sulsel.
Salah seorang warga yang mengalami pemukulan adalah Jamaluddin Dg Naba, warga Karunrung, Makassar. Supir truk ini menjadi korban pemukulan massa di Jl Sultan Hasanuddin Gowa, Senin (10/1/2011) melapor ke Polres Gowa.
Truk pengangkut timbunan dari Bajeng Gowa, dipaksa membongkar muatannya oleh sekelompok massa di dekat jembatan kambara, Gowa. Karena muatannya tak dibongkar di tengah jalan sesuai perminaan massa, Dg Naba lalu dipukul di bagian tangan.
Berkas pemeriksaan para tersangka yang membawa senjata tajam termasuk double stik juga akan diserahkan ke Mapolda Sulsel,
Perwira piket SPK Polres Gowa Iptu Darwis Gangkang kepada Tribun mengatakan, pelimpahan pemeriksaan ini. Di ruang SPK Darwis melaporkan, para warga yang melapor ke Wakapolres Gowa Kompol Singgih Rachmadi. "Yang mengantar petugas reskrim ke mapolda," kata Darwis.
Reaksi Humas
 Humas Pemkab Gowa, Arifuddin Saeni, amat menyesalkan kejadian ini. Ditemui di kantor Bupati Gowa, Arifuddin mengatakan sebagai aparatur di Gowa dia meminta maaf.
"Mohon pengertiannya saja. Sekarang massa tidak saling mengenal," katanya.
Dia juga menyebutkan seorang intel dari Paminal Polda Sulselbar juga nyaris dipukuli massa di kantor bupati. "Termasuk wartawan dari TVRI," katanya.(cr7/ute/zil)

Tribun Timur
Lebih Interaktif, Lebih Akrab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar