Sekolah Budaya - Kine Klub - Serambi Nusantara - Lego Lego - Pustaka Budaya - Cafe Nusantara

Jumat, 14 Januari 2011

Keluarga Tionghoa Jaga Tradisi Hemat

Senin, 10-01-2011
KELUARGA berdarah Ti-onghoa memiliki kekhasan dalam membangun tradisi kehidupan keluarganya. Tradisi hemat dalam mengelola keua-ngan amat diutamakan dalam keluarga keturunan Tionghoa. Demikian sesepuh Indonesia Tionghoa, Frans Bambang Siswanto.
Menurut pengusaha ini, tradisi hidup hemat itu ditekankan setelah filosofi kerja keras ditanamkan kuat dalam diri tiap warga keturunan ini.
“Umumnya semua keluarga keturunan Tionghoa mempraktikkan tradisi kerja keras dan hidup hemat dalam mengelola hasil keringatnya,” ujarnya.
Menurutnya, keluarga ber-darah Tionghoa, bukan hanya selalu menanamkan dua filosofi itu. Ada hal lain yang juga dikuatkan dalam membangun pribadi masing-masing anggota keluarga mereka. “Selain kerja keras dan hemat, tiap orang tidak boleh mengambil apa yang bukan haknya. Walau ada pemberian dari orang lain, jika itu bukan haknya, tidak boleh diterima. Mereka dididik untuk mengecap hasil keringatnya sendiri,” ujarnya.
Namun, filosofi itu dinilai-nya cenderung dipahami secara mentah-mentah. Akibatnya, warga keturunan Tionghoa terkesan melulu sebagai komunitas yang sibuk mencari uang dan pelit membagi rezeki kepada orang lain.
“Kesan seperti ini kan amat terasa dalam masyarakat kita. Padahal, filosofi leluhur me-ngandung pesan sosial kemanusiaan juga. Saya mulai menghidupkan lagi filosofi sosial dan kemanusiaan tersebut agar warga keturunan ini jangan lagi terkesan pelit dan cari uang saja,” harap Frans Bambang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar