Sekolah Budaya - Kine Klub - Serambi Nusantara - Lego Lego - Pustaka Budaya - Cafe Nusantara

Sabtu, 15 Januari 2011

Sulsel Kirim 10 Orang Magang di China

Rabu, 13 Oktober 2010 | 07:26 WITA
Makassar, Tribun - Sebanyak 10 guru bahasa Mandarin asal Kota Makassar akan dikirim untuk studi banding di Shang Hai, China. Mereka akan diberangkatkan ke Jakarta, 28 Oktober mendatang.
    Mereka akan bergabung dengan 15 peserta dari Bandung. Sebelum ke China, mereka akan mengikuti pembekalan selama seminggu di Jakarta.
    Dari Jakarta, mereka akan diberangkatkan ke Shang Hai China, 5 November 2010. Semua biaya ditanggung oleh pemerintah, kecuali uang saku para peserta tidak ditanggung.
    Ketua Badan Kordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Sulawesi Selatan, Yonsi Lolo, mengatakan hal itu di Makassar, Selasa (12/10).
    "Mereka yang kami akan berangkatkan tersebut mengacu surat mandat yang ditandatangani Kementerian Pendidikan Nasional RI yang kami terima beberapa waktu lalu," ujar Yonsi.
    Sedangkan ke-10 nama yang akan dikirim itu merupakan hasil seleksi yang telah dilakukan  BKPBM Sulsel bekerja sama Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kependidikan Non Formal, (Dirjen PMPKNF) Bardiati di kantor Yayasan Pendidikan Ilmu Kebudayaan dan Harapan Bangsa (YPIK-HB), Jl Mesjid Raya, Makassar, Sabtu (9/10) malam lalu.
    Yonsi menambahkan, pihaknya masih akan mengirim lagi guru bahasan Mandarin asal Makassar ke China untuk gelombang kedua. Rencananya akan dilakukan pada 17 Oktober mendatang.
    Mereka yang diikutkan pada gelombang kedua itu adalah para guru Mandarin, baik yang mengabdi di sekolah-sekolah maupun guru private.
    Syaratnya dengan mendaftar sesegara mungkin ke BKPBM Sulsel. Syarat lainnya berusia belum melebihi 60 tahun dan telah mengajar bahasa Mandarin minimal selama dua tahun.
    "Namun setelah mereka pulang, para guru ini wajib mengabdi dan membina warga yang  mau belajar bahasa Mandarin di BKPBM," jelas Yonsi.
    Guru-guru yang diberangkatkan studi banding ke Negeri Tirai Bambu itu juga akan mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang ada di sana. Di antaranya Xia Men, Hai Nan, Wu Han dan Nan Jing.
     "Upaya ini untuk memacu ketertinggalan generasi muda Indonesia dalam bersaing di era globalisasi dan perdagangan bebas yang memerlukan pengucapan bahasa Mandarin," katanya. (mda)


Tribun Timur

( Muh Izzat Nuhung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar