Sekolah Budaya - Kine Klub - Serambi Nusantara - Lego Lego - Pustaka Budaya - Cafe Nusantara

Sabtu, 15 Januari 2011

Bukan Kendaraan Politik

Kamis, 7 Oktober 2010 | 06:07 WITA
SESUAI komitmen secara nasional yang telah disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), H Muh Trisno Adi Tantiono, pada pelantikan DPW PITI Sulsel, PITI yang hadir sejak tahun 1960 bukan organisasi politik.
Kehadirannya adalah sebagai perakat antara warga Tionghoa dan suku-suku lain di Indonesia. Anggota PITI boleh ke mana-mana, tetapi oraganisasinya tidak boleh dibawa kemana-mana, PITI adalah organisasi sosial keagamaan.
Sejak didirikannya, PITI adalah singkatan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Namun pada masa Orde Baru, PITI diminta untuk menganti kepanjangannya menjadi Pembina Iman Tauhid Islam. Setelah reformasi, jajaran pengurus PITI secara nasional berupaya mengembalikan lagi nama aslinya.
Ditemui di tempat halalbihalal, Ketua DPD PITI Makassar, H Kwan John Adam, mengatakan, pada dasarnya PITI hadir selain sebagai perekat bangsa, PITI juga berjuang agar menjadi muslim yang baik. Muslim yang baik adalah muslim yang tidak mencampurkanadukan kepentingan politik dengan agama.
"Apalagi sampai menindas. Politik adalah urusan duniawi, sedang agama adalah pakaian nurani  untuk menuju mati. Ini yang perlu diluruskan," katanya.(mda)

Tribun Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar