Makassar (ANTARA News) - Sulawesi Selatan memiliki forum komunikasi antar etnis sebagai wadah komunikasi untuk mengantisipasi dan menghindari terjadinya konflik.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Senin, mengatakan, pembentukan wadah komunikasi ini merupakan  representasi kongkrit untuk menjaga keutuhan dan karakter bangsa serta kerukunan umat. Meski demikian ia mengakui, forum ini masih membutuhkan sosialisasi yang panjang.

''Diharapkan forum ini menjadi jawaban dari kegundahan dari kejadian-kejadian yang selama ini meresahkan,''ujarnya sembari mengatakan, masih menerima telepon dari Menko Kesra Agung Laksono dan  mantan Wakil Presiden  Jusuf Kalla yang menanyakan tentang kejadian tawuran terakhir di Makassar.

Forum ini diharapkan menjadi bagian dari membangun ikatan emosional dan bagian dari kewajiban negara untuk menghadirkan ketenteraman.

''Mudah-mudahan apa yang dicanangkan bisa berjalan dan mendukung pembangunan karakter bangsa,'' ujarnya.

Kepala Kesbangpol dan Linmas Tautoto Tana' Ranggina Sarongallo mengatakan, wadah forum komunikasi yang bernama Rumah Nusantara ini telah diwacanakan sejak tiga tahun lalu sebagai rumah komunikasi antar etnis yang diusulkan oleh forum pembaruan.

''Hal ini adalah upaya pemerintah menyatukan seluruh etnis untuk menghindari dan mengantisipasi konflik antar etnis karena sudah ada tempat komunikasi,'' katanya.

Pembentukan dan peresmian Rumah Nusantara didukung kebijakan Gubernur Sulsel dan menggunakan alokasi anggaran kegiatan badan kesatuan bangsan dan politik pada APBD 2010, serta surat keputusan gubernur tentang pembentukan dan pembinaan forum pembauran kebangsaan.

Sekretariat Rumah Nusantara Forum Pembauran Kebangsaan Sulsel terletak di Jalan RSI Faizal No.1 Ruko Ambassador. (T.KR-RY/S016)